Skip to main content

error tentang,"Haduh, cantik-cantik tapi... hiiiy..."

Inget banget duluu beberapa tahun yang lalu waktu Pink masih Tk. Setiap jam 3 pagi, Pink minta diantar pipis ke kamar mandi yang ada di bagian belakang rumah, dan ada di depan kamar yang dijadikan gudang oleh kami. Seperti biasa gue antar Pink dengan tenang. Tapi pas di depan gudang dan belum masuk kamar mandi, gue dengar ada suara perempuan bersenandung, iya, menyenandungkan sebuah lagu yang gue ga tau lagu apa, dan cuma,"Hmmm hmmm hmmm...". Gue kaget banget! Gue pasang telinga dan konsentrasi. Siapa tau aja dari rumah tetangga belakang atau tetangga samping. Tapi ga mungkin banget! Itu suara datangnya dari arah gudang yang kosong... Dalam hati gue berdoa. Doa apa aja gue sebut. Gue takut banget, tapi gue tenang di depan Pink. Gue ga mau panik dong di depan anak usia Tk. Gue cuma berkata gini ke Pink,"Ayo sayang, cepetan yuk Pink", sambil tetap tersenyum. Padahal sumpe deh, gue takut banget! Dan senandung itu masih terus berlanjut sampai gue dan Pink meninggalkan kamar mandi dan menjauh dari arah belakang rumah.

 

Karena aku dulu ibu rumah tangga murni, kesibukanku mengatur rumah dan mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri, mengurus dan membimbing anak-anak dalam belajar, menemani mereka bermain dan semua yang menyangkut anak-anak juga suami. Malam hari sewaktu anak-anak sudah tidur, gue menunggu kedatangan suami dari kantor sambil menonton tv sendirian, tiduran di karpet. Tiba-tiba ada wangi masuk penciumanku. Gue heran ada wangi tiba-tiba datang, hmm datang darimana? Gue menoleh ke kiri, wangi itu tak tercium. Uh, aneh, kata gue dal;am hati. Lalu aku menoleh ke kanan. Oooops!! Kaget gue melihat ada sesosok wanita cantik tiduran di sisi kanan gue. Spontan gue teriak tertahan,"ELO..!". Lalu menghilanglah dia... Sesudah itu gue tetap berdoa dalam hati..., dan berharap supaya jangan ada lagi yang seram-seram gitu. Biarpun cantik, tetap aja setan! Hiiiiy...

                                                    *************************



Comments

  1. wkakakkw serem :D

    ReplyDelete
  2. haduh mba, itu sih bener2 serem dong...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah emang serem sih mbak, aku juga takut sebenernya

      Delete
  3. pecinta horor ya mba?
    ngeri juga -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan pecinta horor, tp emang pengalaman nyata. real

      Delete
  4. Replies
    1. hehe, aku juga takut... dah biasa tapi tetep aja suka ngeri... :d

      Delete
  5. hii seram amat ceritanya.. tapi syetan itu gak gangguin mba, dan anak-anak kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks..., ngeliat aja dah ngerasa digangguuu... hiks...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prediksi Jitu, Nomor Jitu, Akibatnya juga Jitu

Sebenarnya ini sebuah cerita dari pengalaman seorang teman beberapa tahun yang lalu. Judi, ya mengenai judi. Temanku itu bukan seorang kaya harta, tapi juga bukan seorang yang berkekurangan menurutku, karena tetap saja masih ada orang yang jauh lebih berkekurangan dibanding dia. Empat orang anaknya bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bergengsi di kota kami dulu. Tapi temanku itu tetap saja merasa 'miskin'. Selalu mengeluh,"Aku ga punya uang, penghasilan papanya anak-anak cuma berapa. Ga cukup untuk ini dan itu." Hampir setiap hari aku mendengar keluhannya, dan aku cuma tersenyum mendengarnya. Pernah aku menjawab,"Banyak yang jauh berkekurangan dibanding kamu". Dan itu mengundang airmatanya turun. Perumahan tempat kami tinggal memang terkenal 'langganan banjir', jadi pemilik rumah di sana berlomba-lomba menaikkan rumah posisi rumah lebih tinggi dari jalan, dan temanku berkeinginan meninggikan posisi rumahnya yang juga termasuk 'langganan ba...

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora...

error bercerita tentang "SIM dan Aku"

Oktober 2007 pertama kali aku mengurus pembuatan SIM. Sebelumnya pergi kemanapun tanpa SIM. Almarhum suami tanpa alasan apapun tidak memberi ijin membuat SIM untukku, tapi dia selalu menyuruhku pergi ke sana dan ke sini lewat jalur jalan raya yang jelas-jellas harus memiliki SIM. Sesudah suami meninggal, aku langsung mengurus pembuatan SIM lewat calo. Cukup dengan foto copy kTP dan uang yang disepakati. Tidak ada test ini dan itu. Hanya foto saja yang tidak bisa diwakikan. Ya iyalah, masa foto SIM-ku itu foto wajah bapak berkumis! Hanya sebentar prosesnya, dan tralalalala, SIM sudah di tangan. Kemanapun pergi aku selalu membawa SIM di dompet, tapi tidak pernah tahu sampai  kapan masa berlakunya. Bulan April 2013 kemarin aku baru tahu ternyata masa berlakunya sudah habis. SIM-ku kadaluwarsa! Haduh, kalau SIM ini makanan, pasti sudah berbau, dan aku keracunan! Untung sekali SIM bukan makanan.   Lalu aku putus kan  membuat SIM baru, b ukan perpanjangan,  karena S...