Skip to main content

error bercerita,"Wanita itu dan aku"

Sejak pagi aku bersama wanita ini. Digenggamnya aku tak pernah lepas. telapak tangannya yang berkeringat sejak tadi basahi aku. Jelas dia sedang dalam pikir yang serius. Dihelanya nafas panjang, dan disekanya airmata yang mulai hampir turun basahi pipinya. Wanita ini sedang gundah, tapi aku tak juga bersuara. Desah nafas karena tangis kentara sekali. Aku ingin membasuh airmata yang turun, tapi aku masih dalam genggamannya dan tak bisa berbuat apa-apa.


"kamu tak ada waktu untukku", desah wanita itu sambil memegangku lebih erat


"Ada, selalu ada waktu untukmu. Buktinya aku ada di sini saat ini", jawab pria yang menjemputnya barusan saja


"Tidak. Aku merindukanmu, tapi kamu tak merindukanku", wanita itu menyahut


"Siapa yang mengatakan hal itu padamu? Aku rindu, tapi memang pekerjaanku amat padat. Salahkan perusahaan tempatku bekerja, jangan salahkan aku", sambil tersenyum pria itu menjawabnya dan mengelus tangan wanita yang sejak tadi menundukkan kepalanya. Lalu melanjutkan,"Aku merindukanmu sangat, amat sangat. Aku punya rekaman video saat kamu sedang bicara di telefon dengan sahabatmu. Itu pengobat rinduku. Durasinya lumayan lama"


Terperangah wanita yang sedang terihat sedang berduka itu dan berkata,"Video? Aku? kapan? Aku tak pernah tahu akan hal itu"


Pria itu tertawa. Diambilnya tangan wanita itu dan dikecupnya. Hmm, dia tahu secara pasti bahwa wanita itu pasti amat menyayanginya. Dia tahu secara pasti bahwa wanita itu tak kan pernah marah padanya. Dia tahu secara pasti bahwa kehadirannya selalu membawa kebahagiaan bagi wanita itu. Pria yang hebat, dia bisa tahu secara pasti bahwa wanita itu takluk dalam kasihnya selama ini.


"kamu tak menjawabku", sang wanita mulai merajuk. kepalanya mulai bersandar di lengan si laki-laki.


"Hmm... rahasia", goda si pria. Lalu terdengarlah suara dari ponsel, suara seseorang sedang bicara sendiri.


"Haaai... Itu suaraku!!", teriak sang wanita. Hampir saja genggamannya melepaskanku.


"Hahaha!", tawa pria itu bergema. Terlihat senang sudah bisa menggoda.


Aku senang mendengar suara wanita yang sejak tadi sedih menjadi riang kembali. Lalu diambilnya ponsel yang sedang memutar rekaman dirinya yang sedang berkomunikasi dengan sahabatnya di telefon. Dia tersenyum. Aku masih digenggamnya erat-erat seakan takut kehilanganku.


Tawa canda mulai terdengar. Dia bermanja pada pria yang disayanginya. Aku tetap diam tak berkata apa-apa. Biarkan mereka menikmati waktu yang ada.


"kapan kamu bisa datang lagi?"


"Nanti, aku atur semuanya dulu. Pekerjaanku sedang padat", jawab sang pria


"Tapi aku merindukanmu"


"Sama, aku juga"


"Tapi aku menyayangimu amat sangat"


"Ya, sama"


keduanya lalu terdiam. Aku masih saja digenggam, tak dilepaskannya barang sejenak.


"Aku mau bertanya sedikit"


"Hm? Ya, mau tanya apa?"


"Sungguh mencintaiku?"


"Ya. I love you"


"Cuma itu?"


"I love you, ich liebe dich, wo ai ni, aku mencintaimu"


Wanita tertawa. Diremasnya aku kuat-kuat. Ah, wanita, selalu saja jatuh dalam rayu.


Lalu suara wanita dan lelaki itu menjauh, sayup-sayup terdengar olehku, dan akhirnya senyap. Hanya bau yang mampir di hidungku karena kini aku berada di tempat sampah. Ya, aku cuma selembar tissue yang digenggamnya hampir sehari penuh...













Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh