Skip to main content

error tentang,"Dendam sebuah imajinasi yang pernah dipasung"

Gue mau bikin cerita yang panjang, mungkin novel, atau apalah itu namanya. Dengan banyak tokoh yang pernah gue tulis di cerita yang gue tulis di cerita-cerita sebelumnya. Ngka, Esa, Pink, adalah tokoh yang pasti gue sertakan. Tiga tokoh ini selalu gue munculkan di setiap cerita fiksi yang gue bikin. Dan tokoh aku, aku juga selalu ada, dan si aku ini juga gue sertakan sebagai tokoh yang bercerita seperti biasanya. Ada Dije seorang sahabat yang dekat dengan karakter biasa-biasa saja, ada tokoh Mas, sebagai orang terdekat, ada Ho yang lembut tapi berlatar belakang keras, dan masih ada beberapa lagi yang bakal masuk di cerita yang akan jadi cerita baru. Semua digabung dalam 1 perjalanan cerita hidup sebuah imajinasi.

Dalam cerita gue mau masukkin horor, lucu, juga tentang keseriusan hidup. Harapan, putus asa, kebahagiaan, rasa syukur, senyum, tawa, juga duka, dan semangat juang yang seakan ga pernah habis, semua akan jadi bagian cerita ini.

Ini sebuah rencana yang mulai gue jalanin. Baru sedikit gue tulis karena terpecah dengan tulisan-tulisan yang gue bikin lainnya. Tapi menurut gue, it's ok aja sih, selama gue ga memasung imajinasi yang berlari-lari di dalam otak. Sebuah kejahatan sedang dilakukan oleh kita terhadap diri sendiri saat kita memasung bahkan membunuh imajinasi yang sebenarnya adalah daya kreatif yang dianugerahkan GUSTI pada kita. Dan gue ga mau ga bersyukur atas anugerah itu, yang pernah gue lakukan di waktu yang silam.

Saat sebuah imajinasi muncul walaupun baru 1 kalimat sederhana, biasanya gue tulis, gue catat dan dijadikan draf. Gue simpan dan gue baca. Jika imajinasi bersambung, gue lanjutkan tulisan itu. Atau bisa jadi gue tulis aja apa yang gue mau di situ, alur ceritanya, tokoh tambahan siapa, ya jadi kerangka yang masih bisa terus berlanjut. Gue tulis dan gue mengembangkan imajinasi dengan gaya gue sendiri. Paling mudah menjadi diri sendiri dibanding berpura-pura jadi orang lain dengan mengikuti gaya orang lain, karena kita ga tau secara pasti arahnya. Jadi diri sendiri pasti mudah karena kita lebih mengenal tentang kita dibanding kita mengenal orang lain. Dan gue berkreasi sebagai diri gue, tapi gue juga belajar agar bisa mengembangkan apa yang sudah bisa gue kerjakan, dan belajar agar bisa lebih dari sekarang yang gue bisa. Belajar bisa dari manapun. Buku, internet, pemandangan sekitar, obrolan orang-orang. Itu memperkaya diri. Ambil aja yang positif kreatif untuk berkembang, yang negatif untuk pengingat langkah.

Gue ga berjadwal kapan akan gue selesaikan cerita yang sedang berjalan ini. Tanpa dead line, biar saja gue menulis karena gue ingin menulis. Ini sebuah perjalanan imajinasi yang panjang mungkin. Yang pernah dipasung dan hampir mati, tapi ternyata tidak pernah akan mati. Bertahun-tahun gue ga menulis, padahal menulis adalah ungkapan gue terhadap hal yang terjadi di otak. Berumah tangga tanpa kegiatan menulis, cerita-cerita imajinasi gue ungkapkan jadi cerita untuk Ngka, Esa, Pink, tanpa ditulis. Jadi khusus di event ini gue mau menulis cerita yang jadi personal project tanpa dead line. Biarkan imajinasi mengembara tanpa batas... Ya, biarkan imajinasi bicara dalam kalimat tertulis tanpa batas ruang dan waktu..

Ini tentang dendam, dendam sebuah imajinasi...


Salam senyum penuh cinta,
error


Comments

  1. bagus banget kalimatnya mbak Nitaninit... aku ijin kutip yaaa *aku cantumin nara sumbernya kok #crossfinger

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh