Masih lekat dalam ingatanku tentang kejadian ini yang terjadi sekitar tahun 2003. Saat itu Ngka berusia 7 tahun, Esa 4 tahun, Pink hampir 3 tahun. Aku saat itu ibu rumah tangga, dan waktuku penuh untuk Ngka, Esa, dan Pink. Setiap hari diisi dengan menyanyi, menari, dongeng, bercanda, tersenyum, dan tertawa. Aku ingin tiga nyawa kecilku menjadi seorang yang penuh senyum dalam hadapi hidup.
Usia Ngka, Esa, Pink, saat itu adalah usia aktif. Mereka selalu bergerak tanpa henti. Berlari ke sana ke sini. Aku amat menikmati semua itu.
Pada saat itu aku berpikir alangkah indahnya menjadi seseorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian hidup. Seseorang yang selalu bisa menikmati setiap kejadian yang terjadi. Menyenangkan atau tidak menyenangkan, tetap tersenyum. Sesuai dengan yang diinginkan atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tetap tersenyum. Betapa indahnya jika menjadi seseorang seperti itu. Mensyukuri segala sesuatu yang ada, karena segala sesuatu yang ada itu adalah yang terbaik dari GUSTI ALLAH. Lalu akupun mengucap sebuah sebuah permintaan padaNYA,"Ya GUSTI, jadikanlah aku seorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian hidup".
Tak lama sesudah aku mengucap kalimat permintaan pada GUSTI ALLAH, aku yang sedang duduk beralaskan karpet di depan tv, tersentak kaget. Ufh, siapa yang mematahkan kacamataku?? Lemas rasanya melihat kacamata yang aku letakkan di karpet sudah patah. Lalu aku memanggil Ngka, Esa, Pink, yang masih kecil-kecil, dan bertanya pada mereka, siapa yang mematahkan kacamataku. Mereka menggeleng, juga Pink yang masih amat kecil.
Rasanya ingin marah, tapi tak mungkin aku memarahi Ngka, Esa, Pink, yang masih amat kecil. Lagipula itu adalah keteledoranku yang meletakkan kacamata di karpet. Akhirnya aku menangis. Satu hal yang aneh untuk mereka saat melihat aku menangis keras tersedu. Mereka terlihat bingung, lalu... Serempak Ngka, Esa, Pink, menangis amat keras!! Lebih keras dari tangisanku!! Aku kebingungan mendengar dan melihat mereka menangis amat keras!
Kemudian tiba-tiba aku teringat akan permintaanku pada GUSTI ALLAH, agar menjadikanku seorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian yang ada. HAHAHAHA!!! Aku tertawa sekeras-kerasnya. Ngka, Esa, Pink, terkejut mendengar tawaku, dan mereka terdiam seketika. Aku peluk tiga nyawa kecilku, dan meminta maaf pada mereka,"Maafkan mama ya sayang... Jangan menangis. Mama juga ga menangis lagi. Yuk ketawa lagi". Ngka, Esa, Pink dan aku tertawa bersama-sama. Ya, GUSTI ALLAH menjawab permintaanku. Meminta untuk bisa tetap tersenyum di setiap kejadian, diberiNYA satu kejadian kecil, patahnya kacamataku. Tapi apa yang terjadi? Aku menangis sejadi-jadinya, padahal seharusnya aku tetap tersenyum! GUSTI ALLAH memang memberiku contoh kasus dalam waktu yang tidak lama sesudah aku meminta padaNYA. Sebuah jawaban doa yang mengejutkan.., dan sebuah pelajaran indah untukku. Berusaha tetap tersenyum di setiap kejadian yang ada, walau tetap saja terkadang aku menangis. Tapi menangisnya cuma sebentar kok... Hehehe...
Salam senyum penuh cinta,
error
Usia Ngka, Esa, Pink, saat itu adalah usia aktif. Mereka selalu bergerak tanpa henti. Berlari ke sana ke sini. Aku amat menikmati semua itu.
Pada saat itu aku berpikir alangkah indahnya menjadi seseorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian hidup. Seseorang yang selalu bisa menikmati setiap kejadian yang terjadi. Menyenangkan atau tidak menyenangkan, tetap tersenyum. Sesuai dengan yang diinginkan atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tetap tersenyum. Betapa indahnya jika menjadi seseorang seperti itu. Mensyukuri segala sesuatu yang ada, karena segala sesuatu yang ada itu adalah yang terbaik dari GUSTI ALLAH. Lalu akupun mengucap sebuah sebuah permintaan padaNYA,"Ya GUSTI, jadikanlah aku seorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian hidup".
Tak lama sesudah aku mengucap kalimat permintaan pada GUSTI ALLAH, aku yang sedang duduk beralaskan karpet di depan tv, tersentak kaget. Ufh, siapa yang mematahkan kacamataku?? Lemas rasanya melihat kacamata yang aku letakkan di karpet sudah patah. Lalu aku memanggil Ngka, Esa, Pink, yang masih kecil-kecil, dan bertanya pada mereka, siapa yang mematahkan kacamataku. Mereka menggeleng, juga Pink yang masih amat kecil.
Rasanya ingin marah, tapi tak mungkin aku memarahi Ngka, Esa, Pink, yang masih amat kecil. Lagipula itu adalah keteledoranku yang meletakkan kacamata di karpet. Akhirnya aku menangis. Satu hal yang aneh untuk mereka saat melihat aku menangis keras tersedu. Mereka terlihat bingung, lalu... Serempak Ngka, Esa, Pink, menangis amat keras!! Lebih keras dari tangisanku!! Aku kebingungan mendengar dan melihat mereka menangis amat keras!
Kemudian tiba-tiba aku teringat akan permintaanku pada GUSTI ALLAH, agar menjadikanku seorang yang selalu tersenyum di setiap kejadian yang ada. HAHAHAHA!!! Aku tertawa sekeras-kerasnya. Ngka, Esa, Pink, terkejut mendengar tawaku, dan mereka terdiam seketika. Aku peluk tiga nyawa kecilku, dan meminta maaf pada mereka,"Maafkan mama ya sayang... Jangan menangis. Mama juga ga menangis lagi. Yuk ketawa lagi". Ngka, Esa, Pink dan aku tertawa bersama-sama. Ya, GUSTI ALLAH menjawab permintaanku. Meminta untuk bisa tetap tersenyum di setiap kejadian, diberiNYA satu kejadian kecil, patahnya kacamataku. Tapi apa yang terjadi? Aku menangis sejadi-jadinya, padahal seharusnya aku tetap tersenyum! GUSTI ALLAH memang memberiku contoh kasus dalam waktu yang tidak lama sesudah aku meminta padaNYA. Sebuah jawaban doa yang mengejutkan.., dan sebuah pelajaran indah untukku. Berusaha tetap tersenyum di setiap kejadian yang ada, walau tetap saja terkadang aku menangis. Tapi menangisnya cuma sebentar kok... Hehehe...
Salam senyum penuh cinta,
error
Kita memang harus mampu mengelola kemarahan agar tak meledak-ledak yang bisa menyebabkan menyesal kelak.
ReplyDeleteNamanya juga anak-anak, Jeng
Salam sayang selalu
Iya dhe...
DeleteItu jadi pelajaran indah untuk aku. Sejak itu aku jadi lebih bisa senyum, dhe...
Makasih ya dhe...
Salam senyum penuh cinta,
error n kasapink
Kemarahan hanya akan membuat anak menjadi taut terhadap orang tuanya Mbk Nitta.
ReplyDeleteberusahalah selalu mengajari agak seorang anak dapat selalu berkomunikasi dengan orang tuanya.
Jangan malah membuatnya takut karena kemarahan kita sebagai orang tua.
Tetap semangat, salam peluk sayang untuk ke tiga ponakanku.
Makasih mas Imam...
DeleteSebenernya aku ga marah, tapi nanya pelan-pelan, cuma terusnya nangis keras... coz takut dimarahin suami krn kacamata patah. eh ternyata mereka lebih keras dari aku nangisnya. haha...
Salam peluk sayang kembali dari Ngka, Esa, Pink :)
Mengelola Amarah memang sulit banget ...
ReplyDeletekita suka lepas kendali kadang-kadang
semoga saja kita selalu diberi ... alertness yang peka ... untuk dapat selalu waspada untuk tetap menjaga emosi kita
Salam saya
(bek sonnya enak banget ...) jadi betah berlama-lama disini. Nunggu satu lagu abis ...)(hahaha)
amin...
Deletehwehehe, memang, anger management diperluin banget..
hihi, beksonnya itu lagu senenganku... ;)
Salam senyum,
error n kasapink
Salam Takzim
ReplyDeleteMantab mbak, semoga semua bermanfaat
Salam Takzim Batavusqu
InsyaAllah...
DeleteMakasih...
Salam senyum,
error n kasapink
namanya juga anak anak mbak, semakin dimarahi nantinya juga akan tambah ngelunjak
ReplyDeletejadi diperlukan kesabaran dan ketelatenan mbak :D
lah itu ga aku marahin, mas. trus aku nangis, eh malah pada ikut nangis...heheehe :D
Deleteyup butuh sabar, telaten juga tenang :D
Itu tandanya doamu terkabul.
ReplyDeleteKamu nangis, si buah hati juga menangis. Apa maksud mereka coba. Nggak ngerti kok ikut-ikutan nangis. Akhirnya kamu ketawa sendiri kan akibat respect mereka.
Iya bener mas. Aku jadi inget doaku seudah mereka nangis lebih keras dari aku! Bener banget, bener banget mas. Akhirnya aku jadi ketawa gara-gara itu.
DeleteMakasih mas Jos Bloko... :)
Selalu saja ada godaanya ya mbak..Sabar mungkin kuncinya, mungkin sih...
ReplyDeleteSalam
Amin... ya, semoga kita menjadi orang yang sabar,amin...
DeleteIya, namanya aja pengen jadi orang yang tersenyum terus ya mas Yanuar. Masa tiba-tiba senyum. Dikasih kasus kacamata patah aja udah mewek. Hehehe...
kata Rosulluloh SAW, senyum itu ibadah , tapi jangan keterusan ya mbak senyum nya hehehehe
ReplyDelete*** I'm follow your blog, do not forget to follow back ***
Huwehehe..., senyum senyum sendiri gitu yah... hehehe...
Delete#i follback urs, tq...