Semua orang juga udah pada tau kok janda itu orang tua tunggal, sudah ga bersuami lagi. Bisa karena bercerai, atau bisa juga karena cerai mati. Tapi sekarang disebutnya bukan lagi janda, melainkan orang tua tunggal, malah lebih sering lagi penyebutannya dengan bahasa asing, single parent. Padahal sebutan janda itu lebih spesifik loh dibanding orangtua tunggal atau single parent tuh. Orang tua tunggal dan single parent itu berarti orang tua yang hanya sendiri, tanpa pasangannya, bisa gender lelaki atau wanita. Janda itu sebutan khusus untuk perempuan. Lelaki disebut janda? Wehehe, bisa ngamuk tuh lelaki, karena sebutan untuknya adalah duda. Di sini sih gue cuma mau bicara eh nulis tentang yang janda aja deh. Gue ga ngerti tentang duda, karena gue perempuan, dan gue janda.
Sebutan janda sih katanya kasar, lalu diganti deh dengan sebutan yang diperhalus tadi, orang tua tunggal, single parent. Hmm, kasar? Bernada 'miring'? Weh, apa bukan seharusnya pola pikir aja yang diganti ya, bukan kata-katanya. Mau diganti dengan apapun tuh kata janda, kalau pola pikir orang-orang masih aja ada yang miring dan ga banget tentang perempuan yang sudah ga bersuami lagi, itu sih sama aja. Cuma ganti baju, isinya masih sama. Ga akan jadi 'kasar' kalau mikirnya ga 'kasar'.
Heran juga ternyata di jaman yang modern dan lebih hebat begini, status janda masih aja jadi hal yang 'ufh'. Memang sih untuk sebagian orang, dan sebagian yang lain bisa menganggap 'ga kenapa-napa tuh'. Lah ini, yang sebagian 'kenapa-napa tuh' yang gue suka heran. Ada apa sih dengan si janda ini sebenarnya di pemikiran mereka?
Ada tetangga yang melototin gue sewaktu ada teman lelaki datang ke rumah. Pliss deh, rumah gue rame banget! Ada orang tua gue komplit, juga ada 3 anak gue yang dah gede-gede. Emangnya gue mau ngapain di rumah sama teman gue itu? Dan ada yang bolak-balik lewatin rumah sewaktu teman gue datang. Fiuch, pliss deh... Dalam hati gue tertawa ngakak, halah-halaaaah..., kenapa ga sekalian aja nimbrung ngobrol ya sama gue dan teman gue di rumah. Hahaha!!
Ada teman lelaki yang sibuk setiap hari sms ga penting, isinya ngajak ketemuan di manaaa gitu, ngajak makan bareng berdua di manaaaaaaa gitu. Gue sih cuek aja. Males balas sms, cape. Eh malah telepon. Tambah males dong terimanya. Awalnya sih sudah ditolak halus, gue ga mau ketemu, gue ga mau makan bareng, gue tolak deh. Eh masiiih aja begitu. Dan tetap begitu. Sampai sekarang. Hedeeeh...
Belum lagi fitnah, gosip. Hmm, heboh benar. Padahal gue menurut teman lain yang ga usil nih, dan mereka termasuk dekat sama gue, gaya gue ga banget. Gaya gue ga kayak cewe-cewe gitu. Gue dengan gaya sporty, malah cenderung satpam style, kata teman gue. Hahaha! Jadi gue dari yang geregetan, pengen tepok jidat, sampai pengen nampol rasanya! Hahaha...!
Ada apa ya dengan janda? Hmm, janda itu perempuan sendiri yang sudah ga bersuami lagi. Harus mencari nafkah, karena memang harus, kalau ga cari nafkah, makan darimana? Contohnya gue deh ya, anak gue 3, lah jelas dong gue harus banget tuh cari nafkah alias kerja cari uang, untuk hidup anak-anak gue. Yang bersuami aja bekerja, apalagi yang ga. Ga aneh kan? Biasa aja tuh. Berteman, siapapun juga berteman. Makhluk sosial, ya bersosial. Ga aneh juga kan? Teman dalam arti sebenarnya, pasti semua orang juga punya kok.
Ada apa lagi dengan janda? Semua permasalahan harus bisa ditangani sendiri. Apapun itu. Yang berpasangan ya bisa sharing tugas dengan pasangan, lah janda kan sendiri, jadinya ya menyelesaikan sendiri. Ya kan? Jadi ada orang-orang yang mau ambil kesempatan nih. Pura-pura baik, sehabis itu.., haduh, ga deh. Mau menolong mah menolong aja atuh si akang.., ga berkepanjangan buntutnya. Hehe, kucing kali ya pake buntut...
Padahal kan sudah diganti tuh sebutan janda dengan orang tua tunggal, single parent. Tapi cara pandang, pikir ga ganti, ya sama aja... Mau janda, mau orang tua tunggal, mau single parent, sama aja... Hargai keberadaannya dengan 'biasa' aja, ga sah jadi di'istimewa'kan yang sebenarnya ga perlu. Ya ga perlu gosip, ga perlu fitnah, ga perlu musang berbulu ayam.
Janda, orang tua tunggal, single parent? Sama aja..., jadi yang perlu dibenahi cara mikir tentang keberadaannya aja. Sebutannya itu ga masalah. Ya to??
Salam Senyum,
error
Sebutan janda sih katanya kasar, lalu diganti deh dengan sebutan yang diperhalus tadi, orang tua tunggal, single parent. Hmm, kasar? Bernada 'miring'? Weh, apa bukan seharusnya pola pikir aja yang diganti ya, bukan kata-katanya. Mau diganti dengan apapun tuh kata janda, kalau pola pikir orang-orang masih aja ada yang miring dan ga banget tentang perempuan yang sudah ga bersuami lagi, itu sih sama aja. Cuma ganti baju, isinya masih sama. Ga akan jadi 'kasar' kalau mikirnya ga 'kasar'.
Heran juga ternyata di jaman yang modern dan lebih hebat begini, status janda masih aja jadi hal yang 'ufh'. Memang sih untuk sebagian orang, dan sebagian yang lain bisa menganggap 'ga kenapa-napa tuh'. Lah ini, yang sebagian 'kenapa-napa tuh' yang gue suka heran. Ada apa sih dengan si janda ini sebenarnya di pemikiran mereka?
Ada tetangga yang melototin gue sewaktu ada teman lelaki datang ke rumah. Pliss deh, rumah gue rame banget! Ada orang tua gue komplit, juga ada 3 anak gue yang dah gede-gede. Emangnya gue mau ngapain di rumah sama teman gue itu? Dan ada yang bolak-balik lewatin rumah sewaktu teman gue datang. Fiuch, pliss deh... Dalam hati gue tertawa ngakak, halah-halaaaah..., kenapa ga sekalian aja nimbrung ngobrol ya sama gue dan teman gue di rumah. Hahaha!!
Ada teman lelaki yang sibuk setiap hari sms ga penting, isinya ngajak ketemuan di manaaa gitu, ngajak makan bareng berdua di manaaaaaaa gitu. Gue sih cuek aja. Males balas sms, cape. Eh malah telepon. Tambah males dong terimanya. Awalnya sih sudah ditolak halus, gue ga mau ketemu, gue ga mau makan bareng, gue tolak deh. Eh masiiih aja begitu. Dan tetap begitu. Sampai sekarang. Hedeeeh...
Belum lagi fitnah, gosip. Hmm, heboh benar. Padahal gue menurut teman lain yang ga usil nih, dan mereka termasuk dekat sama gue, gaya gue ga banget. Gaya gue ga kayak cewe-cewe gitu. Gue dengan gaya sporty, malah cenderung satpam style, kata teman gue. Hahaha! Jadi gue dari yang geregetan, pengen tepok jidat, sampai pengen nampol rasanya! Hahaha...!
Ada apa ya dengan janda? Hmm, janda itu perempuan sendiri yang sudah ga bersuami lagi. Harus mencari nafkah, karena memang harus, kalau ga cari nafkah, makan darimana? Contohnya gue deh ya, anak gue 3, lah jelas dong gue harus banget tuh cari nafkah alias kerja cari uang, untuk hidup anak-anak gue. Yang bersuami aja bekerja, apalagi yang ga. Ga aneh kan? Biasa aja tuh. Berteman, siapapun juga berteman. Makhluk sosial, ya bersosial. Ga aneh juga kan? Teman dalam arti sebenarnya, pasti semua orang juga punya kok.
Ada apa lagi dengan janda? Semua permasalahan harus bisa ditangani sendiri. Apapun itu. Yang berpasangan ya bisa sharing tugas dengan pasangan, lah janda kan sendiri, jadinya ya menyelesaikan sendiri. Ya kan? Jadi ada orang-orang yang mau ambil kesempatan nih. Pura-pura baik, sehabis itu.., haduh, ga deh. Mau menolong mah menolong aja atuh si akang.., ga berkepanjangan buntutnya. Hehe, kucing kali ya pake buntut...
Padahal kan sudah diganti tuh sebutan janda dengan orang tua tunggal, single parent. Tapi cara pandang, pikir ga ganti, ya sama aja... Mau janda, mau orang tua tunggal, mau single parent, sama aja... Hargai keberadaannya dengan 'biasa' aja, ga sah jadi di'istimewa'kan yang sebenarnya ga perlu. Ya ga perlu gosip, ga perlu fitnah, ga perlu musang berbulu ayam.
Janda, orang tua tunggal, single parent? Sama aja..., jadi yang perlu dibenahi cara mikir tentang keberadaannya aja. Sebutannya itu ga masalah. Ya to??
Salam Senyum,
error
Udah nggak usah dipedulikan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pemikiran negatif. Selalu mengusik rumah tangga orang.
ReplyDeleteAne setuju tuh kalau pemikiran yang diganti. Jangan kata-katanya aja. Secara di indonesia kan banyak janda-janda.
Cuek sih udah, cuma suka jadi geregetan pengen banget nampoool...hehehe!
DeletePemikirannya memang yang harus diganti.
Di desa saya juga banyak kok mbak janda super seperti anda
ReplyDeleteharus rela banting tulang kesana kemari untuk menafkahi keluarga, bahkan salah satunya adalah budhe saya sendiri yg cerai dengan suaminya dan harus menghidupi 2 sepupu saya
sukses terus mbak dalam menjalani hidup
think best and wprk hard for yous son and daughter...
salam kenal mbak error :D
Makasih supportnya mas Imam :)
DeleteYup, memang should positive thinking and do best, work hard for my sons and my daughter.
Makasiih sharing cerita tentang budhe-nya juga... :)
Salam kenal juga :D
Maaf mbak, kalau boleh tau suami mbak apa sudah meninggal? saya salut dengan para single parents di dunia ini...mereka orang orang yang kuat dan tegar..
ReplyDeleteYa, mbak. Suami meninggal Sept 2007 karena kanker hati.
Delete:D
Sama janda juga, kalo mbak krn suami kena kanker hati, smtr aku janda krn mantanku gak punya hati. Aku share fb dan aku follow ya. Gantian dong hehehe.
ReplyDeletehehe, oceee...
Delete