Gue pernah bercerita ada yang bersenandung di gudang kosong. Nah sekarang gue mau cerita beberapa hari sesudah itu..., dan tetap berasal dari gudang kosong rumah yang dulu pernah gue tempati.
Gue lagi asyik mencuci piring dan gelas kotor di belakang, yang letaknya di antara kamar mandi dan gudang. Gue bernyanyi pelan untuk mengusir sepi. Ngka, Esa, Pink, ada di halaman depan sedang asyik bermain bertiga. Tiga nyawa kecil memang akrab dan terbiasa bermain di rumah bertiga. Sedangkan suami gue sedang menonton tv. Tiba-tiba ada suara yang benar-benar membuat gue kaget. Suara perempuan menangis...,"huuu...hu...hu...". Terkesiap, dan berhenti gue dari kesibukan, konsentrasi apa iya benar itu suara perempuan menangis? Hmm.., makin lama semakin jelas. Dan gue merinding sekujur badan! Rasanya lemas sewaktu mendengar suara tangis itu, tapi gue menguatkan hati untuk bisa tetap berada di situ dan tetap mencuci piring gelas yang kotor. Gilanya, itu tangisan ga berhenti-henti juga! Aargh, tangisan yang menyayat, tapi ga bikin sedih! Hingga kegiatan mencuci piring gelas kotor selesai, tangisan itu tetap ada, dan arahnya dari gudang. Gue beranikan diri untuk membuka pintu gudang, walau heleeeh lutut rasanya ketinggalan di tempat cuci tadi. Dan sewaktu gue buka pintu, jreng jreeeng..., oops, ga ada apa-apa... Dan sewaktu gue tutup pintu, terdengar lagi suara tangisannya. Dan akhirnya gue berkata,"Terserah deh mau nangis atau nyanyi, terserah. Gue ga perduli. Dasar setan". Huwaaaa..., padahal sumprit sesumprit sumpritnyaaa, gue pengen kaburrrr... Tapi ya gue ga mau aja tuh setan tau kalau gue takut... Gue berdoa, lalu melangkah cepat meninggalkan tempat itu...
"Ufh, jangan lagi...", dalam hati gue berkata...
Salam senyum penuh cinta,
error
Gue lagi asyik mencuci piring dan gelas kotor di belakang, yang letaknya di antara kamar mandi dan gudang. Gue bernyanyi pelan untuk mengusir sepi. Ngka, Esa, Pink, ada di halaman depan sedang asyik bermain bertiga. Tiga nyawa kecil memang akrab dan terbiasa bermain di rumah bertiga. Sedangkan suami gue sedang menonton tv. Tiba-tiba ada suara yang benar-benar membuat gue kaget. Suara perempuan menangis...,"huuu...hu...hu...". Terkesiap, dan berhenti gue dari kesibukan, konsentrasi apa iya benar itu suara perempuan menangis? Hmm.., makin lama semakin jelas. Dan gue merinding sekujur badan! Rasanya lemas sewaktu mendengar suara tangis itu, tapi gue menguatkan hati untuk bisa tetap berada di situ dan tetap mencuci piring gelas yang kotor. Gilanya, itu tangisan ga berhenti-henti juga! Aargh, tangisan yang menyayat, tapi ga bikin sedih! Hingga kegiatan mencuci piring gelas kotor selesai, tangisan itu tetap ada, dan arahnya dari gudang. Gue beranikan diri untuk membuka pintu gudang, walau heleeeh lutut rasanya ketinggalan di tempat cuci tadi. Dan sewaktu gue buka pintu, jreng jreeeng..., oops, ga ada apa-apa... Dan sewaktu gue tutup pintu, terdengar lagi suara tangisannya. Dan akhirnya gue berkata,"Terserah deh mau nangis atau nyanyi, terserah. Gue ga perduli. Dasar setan". Huwaaaa..., padahal sumprit sesumprit sumpritnyaaa, gue pengen kaburrrr... Tapi ya gue ga mau aja tuh setan tau kalau gue takut... Gue berdoa, lalu melangkah cepat meninggalkan tempat itu...
"Ufh, jangan lagi...", dalam hati gue berkata...
error
Berani bener mendekati gudang sendirian. Bulu kuduknya merinding dan berdiri berapa centi meter sob.
ReplyDeletehehehe... aku penasaran, mas. Sebenernya aku penakut, cuma gengsi kalau sampe dibilang penakut sama si setan itu. Ga mau jadi kalah berani sama setan, mas. Haha... Padahaaaal dah pengen pingsan kaliii akunya...
Delete